Assalamualaikum ww sahabat2 yang dikasihi,
Adapun rezeki itu ada dua macam: yang pertama sebagai ibtilaa (cobaan) dan yang kedua sebagai ishthifa (pilihan).
Rezeki yang sebagai cobaan adalah rezeki yang tidak ada hubungan apapun dengan Allah. Bahkan rezeki yang satu ini membuat manusia semakin jauh dari Allah, sampai akhirnya dia binasa. Ke arah inilah Allah ta'ala telah mengisyaratkan seperti dalam Surah Almunafiqun:
Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu dilalaikan oleh harta benda kamu dan anak-pinak kamu daripada mengingati Allah. Dan (ingatlah), sesiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang yang rugi.
Rezeki yang sebagai ishthifa adalah rezeki yang diperuntukkan bagi Allah. Allah akan jadi pelindung bagi orang-orang seperti itu. Dan segala sesuatu yang ada pada mereka, mereka anggap sebagai milik Allah semata. Dan hal itu mereka buktikan dari amal perbuatan mereka.
Lihatlah keadaan para sahabat Rasulullah saw ketika masa cubaan tiba, maka segala sesuatu yang ada pada seseorang di antara mereka, semuanya diserahkan di jalan Allah ta'ala. Abu Bakar ra adalah yang paling pertama datang , dengan menyerahkan semua milik beliau. Dan Allah ta'ala telah membalas ganjaran bagi kain tersebut, yakni beliaulah yang pertama telah menjadi khalifah.
Ringkasnya untuk dipenuhi oleh keindahan sejati, kebaikan dan kelazatan rohani, harta yang dapat berguna adalah harta yang dibelanjakan di jalan Allah
Wallahu a'lam
Ustaz Samsudeen
Imam Surau Annur SP1
2011-08-09
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan